Kemudian tambahkan dengan biaya produksi yang bersifat langsung (besarnya biaya tergantung jumlah produksi, seperti biaya listrik di bengkel kerja, upah buruh, bahan bakar atau pelumas untuk berproduksi, dan pengemasan barang jadi).
Terakhir, tambahkan lagi dengan alokasi biaya tetap (biaya yang tak tergantung dengan jumlah produksi), seperti sewa kantor, biaya listrik di kantor, dan upah pegawai dengan gaji tetap secara bulanan).
Tulisan di atas hanya bersifat garis besar. Perhitungan secara rinci bisa dipelajari dari berbagai buku teks tentang "Akuntansi Biaya" yang dipelajari mahasiswa jurusan Akuntansi.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!