Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Nobel Ekonomi 2022 dan Krisis Moneter 1998 di Indonesia

13 Oktober 2022   11:16 Diperbarui: 20 Oktober 2022   17:10 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi efek domino (Freepik)

Itulah hal yang paling dikhawatirkan pada industri perbankan, yakni pemilik atau manajemen bank membangkrutkan banknya sendiri.

Yang rugi tentu saja masyarakat yang mempercayakan menyimpan dananya di bank yang bangkrut tersebut. Itulah moral hazard yang tak termaafkan.

Untunglah, kalau sekarang masih ada bank yang bangkrut, pemerintah sudah membentuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Kemudian, untuk mencegah agar pemilik bank tidak "merampok" banknya sendiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat ketat dalam mengawasi bisnis perbankan.

Jadi, bank tak bisa lagi seenaknya menggunakan simpanan nasabah untuk disalurkan sebagai kredit kepada perusahaan yang nota bene masih terkait atau terafiliasi dengan pemilik atau dengan manajemen bank itu.

Kembali ke soal pemenang Nobel Ekonomi 2022, semakin terbukti betapa vitalnya peran perbankan sebagai urat nadi perekonomian suatu negara.

Wajar kalau perbankan menjadi industri yang highly regulated dan highly controlled, agar negara tidak ikut-ikutan bangkrut.

Nah, relevansinya bagi Indonesia sendiri, meskipun resesi sudah di depan mata, dengan solidnya perbankan Indonesia, krisis moneter seperti pada 1998 kita harapkan tidak akan terulang kembali.

Para peraih Nobel Ekonomi 2022|dok. Reuters/TT News Agency, dimuat Kontan.co.id
Para peraih Nobel Ekonomi 2022|dok. Reuters/TT News Agency, dimuat Kontan.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun