Hanya, teman saya mungkin lupa mempertimbangkan bahwa saudara-saudaranya itu banyak yang tinggal di Payakumbuh dan Bukitinggi. Sedangkan teman saya tinggal di Pekanbaru, Riau, dan acara resepsi pernikahan anaknya juga berlangsung di Pekanbaru.
Sanak famili yang akan datang membantu itu, semuanya sekitar 15 orang, perlu naik travel yang memakan waktu sekitar 4-5 jam.
Lalu, semuanya menginap di rumah teman saya itu selama 10 hari, tepatnya sejak seminggu sebelum hari resepsi hingga 3 hari setelahnya.
Ada juga famili jauh yang datang dan menginap hanya selama 3 hari di sekitar hari resepsi saja.Â
Guyub memang jika dilihat dari semua famili itu (yang mayoritas wanita) sibuk membantu memasak di dapur.
Tapi, teman saya jadi stres juga karena setiap hari seperti pesta karena membiayai makan semua yang menginap tersebut.
Belum lagi sebelum famili datang, teman saya membeli banyak bantal, kasur tipis, dan juga piring dan gelas.
Acara bersih-bersih rumah pun, termasuk gudangnya yang berantakan, serta memperbaiki beberapa bagian rumah yang sudah tidak layak terlihat, terpaksa dilakukan demi menyambut para famili.
Ada yang dikerjakan teman saya itu sendiri, dan ada pula yang memanggil tukang dengan upah borongan.
Hitung saja, akhirnya demi keguyuban, jatuhnya mahal juga, jika semua pengeluaran pendahuluan itu ikut dimasukkan.
Pengeluaran seperti itu tidak akan ada kalau misalnya acara berlangsung di gedung dan memakai jasa WO.