Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cermati Dulu Jika Ada Pesan "Anda Berhak Dapat Sesuatu"

15 Oktober 2022   16:38 Diperbarui: 15 Oktober 2022   16:56 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. Getty Images/iStockphoto, dimuat tirto.id

Banyak sekali pesan masuk ke gawai saya yang bunyinya kira-kira seperti ini: "Anda berhak dapat diskon hingga 90 persen dengan berbelanja di "blablabla...".

Kadang-kadang, pesan tersebut bernada sedikit memaksa, seperti kalimat berikut ini: "Ayo buruan, hak Anda hanya berlaku sampai hari ini."

Pintar sekali para kreator iklan tersamar yang dikirimkan ke gawai banyak orang. Ya, saya menduga pasti pesan tersebut disebar ke banyak gawai.

Jadi, kalau ada kalimat: "Selamat, Anda terpilih mendapat....," itu berlaku secara massal, karena yang terpilih itu demikian banyak.

Dari mana si pengirim pesan mengetahui nomor ponsel saya dan mungkin juga nomor-nomor lainnya yang banyak tersebut? 

Saya tidak mau berburuk sangka, meskipun hati kecil saya spontan saja menghubungkannya dengan isu pencurian data yang marak hingga sekarang.

Anggap saja mereka dapat nomor secara halal, karena siapa tahu dulu saya pernah mengisi identitas pribadi dalam rangka mengurus sesuatu.

Bisa saja tempat saya mengurus sesuatu itu masih satu grup usaha dengan si pengirim pesan itu tadi. 

Apakah etis menyerahkan data pribadi ke entitas lain, meskipun masih dalam satu grup usaha, katakanlah semacam induk dan anak perusahaan?

Biarlah pertanyaan tersebut dijawab oleh ahlinya atau oleh yang berkompeten membuat regulasi dalam pengumpulan dan penyebaran data.

Yang jelas, kita tak usah kaget, jika sering nomor tak dikenal tiba-tiba menelpon atau mengirim pesan. Hal ini sudah dianggap biasa.

Begitulah memang salah satu cara berpromosi yang tidak kentara sebagai promosi. Konsumen yang disasarnya memang ingin digugah secara psikologis.

Ya iyalah, siapa yang tak tergiur dengan kalimat "Anda behak dapat sesuatu." Sudah naluri manusia  senang menerima hadiah atau mendapatkan sesuatu dengan harga lebih murah.

Nah, kembali ke soal pesan yang saya terima bahwa saya berhak mendapat sesuatu, tentu maksud si pengirim pesan agar saya segera mengambil hak tersebut.

Dengan tulisan "Anda berhak", seolah-olah si pengirim pesan sudah berbaik hati mengingatkan hal yang sangat bermanfaat untuk saya. 

Padahal, bisa jadi hanya semacam taktik saja demi keuntungan pelaku usaha. Makanya, sikap terbaik adalah mencermati pesan terlebih dahulu.

Timbang-timbang, apakah barang yang katanya kita berhak tersebut memang barang yang kita butuhkan?

Jangan-jangan barang tersebut nantinya tidak terpakai, malah memenuhi tempat saja, dan akhirnya dibuang ke tong sampah.

Atau, anggaplah memang barangnya kita butuhkan. Tapi, sebetulnya kita sudah punya dan barang yang ada masih layak pakai.

Artinya, belum saatnya kita membeli barang yang baru, meskipun dengan harga yang katanya dimurahkan.

Sekarang, anggap barang itu memang kita butuhkan dan stok yang sekarang kita punya sudah usang atau kurang layak pakai.

Jadi, kita memang berniat untuk membeli barang baru, dan ndilalah-nya bertepatan dengan masuknya pesan "Anda berhak" itu tadi.

Namun, tetap saja jangan buru-buru langsung mengambil "hak" tersebut. Tanamkan di hati, bahwa hal itu bukanlah "hak", hanya trik orang berjualan saja.

Cermati terlebih dahulu harga normal barang itu dengan mencari informasi dari berbagai sumber yang sekarang gampang diakses.

Siapa tahu, meski katanya sudah diberi harga khusus, ternyata masih di atas harga jika kita beli barang yang sama di tempat lain.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun