Begitulah memang salah satu cara berpromosi yang tidak kentara sebagai promosi. Konsumen yang disasarnya memang ingin digugah secara psikologis.
Ya iyalah, siapa yang tak tergiur dengan kalimat "Anda behak dapat sesuatu." Sudah naluri manusia  senang menerima hadiah atau mendapatkan sesuatu dengan harga lebih murah.
Nah, kembali ke soal pesan yang saya terima bahwa saya berhak mendapat sesuatu, tentu maksud si pengirim pesan agar saya segera mengambil hak tersebut.
Dengan tulisan "Anda berhak", seolah-olah si pengirim pesan sudah berbaik hati mengingatkan hal yang sangat bermanfaat untuk saya.Â
Padahal, bisa jadi hanya semacam taktik saja demi keuntungan pelaku usaha. Makanya, sikap terbaik adalah mencermati pesan terlebih dahulu.
Timbang-timbang, apakah barang yang katanya kita berhak tersebut memang barang yang kita butuhkan?
Jangan-jangan barang tersebut nantinya tidak terpakai, malah memenuhi tempat saja, dan akhirnya dibuang ke tong sampah.
Atau, anggaplah memang barangnya kita butuhkan. Tapi, sebetulnya kita sudah punya dan barang yang ada masih layak pakai.
Artinya, belum saatnya kita membeli barang yang baru, meskipun dengan harga yang katanya dimurahkan.
Sekarang, anggap barang itu memang kita butuhkan dan stok yang sekarang kita punya sudah usang atau kurang layak pakai.
Jadi, kita memang berniat untuk membeli barang baru, dan ndilalah-nya bertepatan dengan masuknya pesan "Anda berhak" itu tadi.