Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Impian Iwan Bule Jadi Gubernur Terganjal Tragedi Kanjuruhan?

4 Oktober 2022   16:37 Diperbarui: 4 Oktober 2022   16:39 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mochamad Iriawan alias Iwan Bule|dok. merdeka.com/istimewa

Jadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), apa sih untungnya? Apakah ada gajinya atau tunjangan yang diterima secara rutin? 

Ternyata, menurut Mochamad Iriawan yang lebih dikenal sebagai Iwan Bule, tak ada gaji yang diterimanya sebagai Ketua Umum PSSI saat ini.

"Enggak ada, ini kerja kami mengabdi kepada sepak bola," tutur Iwan Bule saat ditanya soal gaji di podcast milik Deddy Corbuzier (kilat.com, 17/6/2022).

Sayangnya, tidak didapat informasi lebih jauh tentang penerimaan yang bersifat insidentil dari PSSI. 

Contohnya, jika pengurus PSSI menghadiri suatu acara di luar daerah, biaya akomodasi dan transportasinya bisa jadi berasal dari kas PSSI.

Tapi, pada intinya PSSI tak bisa dijadikan sebagai tempat mencari nafkah bagi pengurus. Justru, para pegawai di kantor PSSI yang mengurus administrasi, berhak mendapat gaji.

Lalu, kalau begitu apa motivasi seseorang yang mau jadi pengurus PSSI? Apalagi untuk jadi ketua umum yang tampaknya menjadi "kursi panas".

Disebut kursi panas, karena rawan digoyang oleh pihak lain yang ingin menjatuhkan. Ingat, PSSI pernah mengalami dualisme kepemimpinan, antara PSSI versi Djohar Arifin dan versi La Nyalla Mattalitti.

Kemudian, bisa juga disebut kursi panas karena jika sang ketua umum dinilai gagal oleh warganet, akan menjadi sasaran komentar yang pedas di media sosial.

Namun, tentu sebaliknya bisa berdampak positif menaikkan citra diri, bila dinilai masyarakat sebagai ketua umum yang berhasil mengangkat prestasi sepak bola nasional.

Indokatornya gampang saja. Jika timnas Indonesia sering menang dalam laga internasional, terlebih lagi mampu menjadi juara dalam lingkup Asia Tenggara, maka nama sang ketua umum ikut harum.

Tentu, nama para pemain dan pelatih akan menjadi bintang media massa dan media sosial, serta banjir hadiah dari berbagai pihak.

Dan semua itu bisa dikapitalisasi oleh ketua umum sebagai sesuatu yang mendongkrak citra dirinya. Jadi, jika ada ketua umum yang menjadikan batu loncatan bagi keberhasilannya di bidang politik, sah-sah saja.

Bukankah sudah ada contoh, ketua umum sebelum Iwan Bule, yakni Edy Rahmayadi, telah berhasil duduk sebagai orang nomor satu di Provinsi Sumatera Utara?

Nah, sekarang sudah mulai terlihat tanda-tanda bahwa Iwan Bule juga ingin mengikuti jejak Edy Rahmayadi. 

Karena Iwan Bule orang Sunda (meskipun kelahiran Jakarta), maka Iwan terlihat sekali berminat untuk menjadi Gubernur Jawa Barat.

Apalagi, beliau pernah jadi Pj Gubernur Jawa Barat pada saat masa jabatan Ahmad Heryawan telah habis pada 13 Juni 2018.

Iwan mengisi kursi gubernur hingga Ridwan Kamil yang memenangi Pilkada Jawa Barat dilantik pada 5 September 2018.

Keinginan Iwan buat jadi gubernur gampang terbaca dari adanya spanduk yang menuliskan terima kasih pada Iwan Bule di stadion tertentu yang menyelenggarakan pertandingan timnas Indonesia.

Memang, bila prestasi timnas sedang naik daun, Iwan Bule akan dikenang sebagai sosok yang berhasil memimpin PSSI, selain tentunya keberhasilan dari pelatih timnas.

Sayangnya, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi diluar dugaan pada 1 Oktober 2022 lalu, mungkin membuat Iwan Bule harus mengubur impiannya buat jadi gubernur.

Segala prestasi timnas Indonesia seakan tak ada artinya jika dibandingkan dengan melayangnya nyawa 125 orang anak bangsa.

Tragedi maut tersebut sangat berpotensi mengganjal impian Iwan Bule, paling tidak akan membuat langkahnya semakin berat.

Soalnya, imbauan dari sebagian masyarakat agar Iwan meletakkan jabatan sebagai Ketua Umum semakin nyaring terdengar. 

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun