Namun, oleh bos yang memang berpengalaman, jam terbangnya tinggi, dan kapasitasnya layak menjadi bos, konsep yang dibuatkan anak buahnya dibacakan sedikit saja.
Selanjutnya, si bos lebih banyak memberikan arahan yang merupakan hasil improvisasinya secara spontan.
Begitulah kira-kita tata krama dalam forum rapat resmi di kantor-kantor pemerintah dan perusahaan negara. Â
Tapi, hal di atas lebih banyak ditemukan pada masa lalu. Sekarang, berkat berbagai pelatihan, di perusahaan milik negara sudah mulai banyak perubahan.Â
Bos-bos semakin terlihat kapabilitasnya, sehingga materi yang disusun anak buah akan banyak dikoreksi.
Gaya perusahaan swasta yang membolehkan karyawannya berpakaian kasual, mulai ditiru banyak BUMN, meskipun di hari tertentu wajib berbaju batik.
Bos yang bergaya jaim mulai berkurang. Sekarang bos lebih bersikap terbuka, tidak bossy dan lebih berperan sebagai coach.
Namun, para karyawan diharapkan tidak kebablasan, dalam hal tertentu harus tahu batas. Sedikit basa-basi dalam berkomunikasi tetap ada.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H