Yang jadi masalah adalah, bila predikat wong tuwo itu sekaligus berpadu sebagai wong cilik (orang kecil), yang konotasinya bukan orang yang kecil fisiknya, namun kecil penghasilannya.
Artinya, kembali lagi pada persiapan dana pensiun. Jika tidak siap, memang ada potensi "terjerumus" menjadi wong cilik.
Apalagi, bagi mereka yang ketika memasuki usia pensiun masih berpangkat rendah. Jika gajinya waktu aktif tergolong kecil, bisa dibayangkan berapa uang pensiun yang diterimanya setiap bulan.
Itupun kalau memang ada uang pensiun bulanannya. Soalnya, di sebagian perusahaan, tidak memberikan fasilitas uang pensiun bulanan, hanya berupa uang pesangon yang dibayarkan sekaligus saat memulai pensiun.
Pesangon tersebut, jika tidak pintar-pintar mengelolanya, akan cepat habis. Nah, nasib setelah itu akan menjadi penentu, apakah seorang pensiunan yang wong tuwo itu akan juga menjadi wong cilik.
Sekirannya pensiunan yang jadi orang kecil tersebut masih sehat secara fisik dan mental, tentu masih mampu berjuang mengisi masa pensiun untuk berwirausaha memperoleh penghasilan.
Kesimpulannya, persiapkan diri kita sebaik-baiknya untuk mengantisipasi masa pensiun. Siap dana, siap mental, dan juga sehat secara fisik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H