Bagi yang belajar ilmu akuntansi, tentu sudah sangat paham tentang apa itu aset atau disebut juga harta. Dalam bahasa Inggris disebut assets.
Jika dilihat pada neraca keuangan, aset tesebut berada di sebelah kiri, yang harus seimbang dengan daftar sisi kanan yang terdiri dari utang dan modal.
Artinya, aset seseorang atau aset sebuah perusahan tersebut bisa berasal dari modal sendiri atau utang. Tentu, secara pribadi, akan lebih bagus bila aset semuanya berasal dari modal, alias tidak ada unsur utang.
Secara umum, aset tersebut dikelompokkan atas aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar adalah berupa uang tunai, saldo simpanan di bank, dan aset lain yang gampang dicairkan menjadi kas seperti emas.
Sedangkan aset tidak lancar, ada banyak sekali, dan tidak bisa dijual seketika jika tiba-tiba membutuhkan uang tunai. Contohnya adalah rumah, gedung kantor, ruko, kendaraan, dan sebagainya.
Baik aset lancar maupun tidak lancar disebut sebagai aset finansial, karena secara keuangan ada nilainya (di negara kita dinilai dalam rupiah).
Tapi, karena  tulisan ini bukan tentang akuntansi, maka pada dasarnya kita semua punya 6 jenis aset. Aset finansial adalah salah satunya, dan justru bukan yang terpenting.
Adapun 5 aset lainnya, adalah seperti diuraikan berikut ini dan silakan ditimbang-timbang mana yang paling penting.
Pertama, aset yang bersifat jasmani (body asset), yakni fisik atau tubuh kita. Sering kita tidak menyadari, tubuh kita sangat tinggi nilainya.
Buktinya, bila satu organ tubuh saja yang sakit, akan sangat menyiksa kita. Justru ketika sakitlah kita menyadari betapa pentingnya arti kesehatan.
Berolahraga dan beristrirahat yang cukup, serta menerapkan pola makan yang sehat, menjadi penting sekali untuk kesegaran tubuh. Tak ada gunaya aset finansial yang berlimpah bila kita sedang sakit.