Makanya, jangan heran jika di sebuah kantor banyak ditemukan karyawan senior yang masih mengerjakan pekerjaan administrasi.
Perlu diketahui, bagi mereka yang diterima lewat jalur MT, sewaktu masih tahap mengikuti program pendidikan dan pelatihan, meraka antara lain melakukan on the job training (OJT).
Ketika OJT tersebut, seluk beluk pekerjaan di level bawah yang bersifat administratif pun perlu dikuasai, sehingga mau tak mau mereka belajar pada senior yang non-MT itu tadi.
Nah, di sinilah rekrutan MT perlu menjaga sikap, meskipun nantinya mereka akan jadi bos dari para senior itu, mereka harus tetap berlaku santun.
Para calon pemimpin tersebut tidak cukup kalau hanya punya skills dan knowledge. Tapi, tak kalah pentingnya adalah punya attitude yang baik.
Apalagi, bagi kita di Indonesia, seorang pemimpin akan lebih dihormati bukan karena kekuasaannya, tapi karena sikap dan tingkah lakunya yang layak jadi panutan.
Dalam hal ini, menghargai orang yang lebih tua, sudah menjadi bagian dari tata krama yang perlu dipelihara, termasuk oleh calon pemimpin.
Jangan sampai seorang rekrutan MT bertindak petentang petenteng. Memang, posisinya bagus, kalau ibarat di dunia militer, sama dengan lulusan akademi militer
Seperti kita ketahui, para perwira yang sekarang jadi pejabat di instansi militer, rata-rata lulusan akademi militer.Â
Adapun tentara yang direkrut bukan dari lulusan akademi militer, perjalanan kariernya untuk menjadi perwira tinggi, kalaupun ada, peluangnya lebih kecil.