Kedua, kode A untuk anak-anak berusia 3-12 tahun, dan bisa dilakukan tanpa bimbingan yang intens dari orang tua.
Ketiga, kode BO-A. Artinya bimbingan orang tua dan anak-anak.
Keempat, BO yakni bimbingan orang tua untuk anak di bawah 13 tahun.
Kelima, BO-SU yakni bimbingan orang tua untuk semua umur.
Keenam, R (Remaja) atau 13+, yakni untuk penonton berusia 13 tahun ke atas.
Ketujuh, D (Dewasa) yang dibagi 2, yakni 17+ untuk penonton berusia 17 tahun ke atas, dan 21+ untuk penonton berusia 21 tahun ke atas.
Jadi, usia 17 memang dianggap sudah dewasa, tapi barangkali belum mampu menyaring film-film yang terlalu banyak adegan dewasanya, yang dikhawatirkan malah untuk ditiru mereka.
Makanya, film-film yang di dalamnya banyak mengandung unsur mengarah pornografi, akhirnya hanya khusus untuk usia 21 tahun ke atas.
Mungkin melihat banyaknya kasus para remaja berusia sekitar 17 tahun yang berbuat nakal, baik dalam aktivitas seksual maupun tindakan kekerasan, yang menyebabkan aturan yang lama direvisi.
Namun, film-film romantis yang mengandung unsur edukatif, tetap dibolehkan bagi mereka yang sudah berusia 17 tahun.Â
Intinya, sebelum kita menonton film, mari kita kembangkan budaya sensor mandiri. Ini demi kebaikan kita juga.