Terlepas dari hukuman apa yang dijatuhkan kepada pelakunya, kasus perundungan anak tersebut menjadi peringatan atau semacam alarm tanda bahaya bagi para orang tua.
Ada yang keliru sejak gadget "menjajah" kehidupan sehari-hari kita. Memberikan gadget kepada anak hanya agar anak-anak tidak menangis, sebuah kekeliruan yang akhirnya bisa fatal.
Anak terpapar porno menjadi salah satu akibat fatal dimaksud. Dan bisa jadi kenapa muncul kasus perundungan anak yang sangat nyeleneh di Tasikmalaya tersebut, berawal dari konten yang ditonton pelakunya.
Maka, orang tua jangan sampai terlena dengan gadget agar tidak ditiru anak-anak dan agar juga punya waktu yang cukup untuk mengawasi kegiatan anaknya.
Melarang total penggunaan gadget bagi anak sekolah menjadi tidak bijak, mengingat banyak juga konten edukatif yang justru diperukan anak-anak.
Kembali ke tema HAN 2022, kita berharap jangan berhenti sekadar slogan, bebaskan anak-anak dari ancaman perundungan dan ancaman lainnya. Menyelamatkan anak sama dengan menyelamatkan masa depan bangsa kita.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H