Persiapan Indonesia sebetulnya sudah lumayan panjang karena sempat berlatih sekitar sebulan di Korea Selatan dan mengikuti turnamen Toulon Cup di Perancis.
Penampilan Ronaldo Kwateh saat melawan Vietnam justru terlihat kurang menggigit, beberapa kali belum siap saat menerima umpan terobosan dari rekan-rekannya.
Demikian pula bintang timnas lainnya yang sudah berlabel pemain timnas senior, Marselino Ferdinan, beberapa kali salah passing.Â
Tapi, ada satu tendangan Marselino yang nyaris berbuah gol, sayangnya mengenai mistar gawang.Â
Harapan bagi Indonesia tentu saja masih terbuka lebar, karena masih ada 4 pertandingan berikutnya, sebelum memasuki babak semifinal.Â
Sekali lagi, Indonesia harus mampu tampil lebih kreatif dan tidak tergoda buru-buru mengalirkan bola dari belakang ke depan yang gampang dihalau lawan.
Perlu diketahui, hingga sekarang, setelah lebih 2 tahun melatih di Indonesia, STY belum sekalipun mempersembahkan gelar juara.
Jadi, sekarang ini ibaratnya adalah pertaruhan besar bagi STY, meskipun kontraknya baru akan berakhir tahun depan.
Prestasi puncak yang dibebankan ke STY sebetulnya untuk event Piala Dunia U20 yang akan digelar di 6 kota di Indonesia pada 2023 mendatang.
Tapi, tanpa gelar juara AFF, publik sepak bola Indonesia pantas khawatir, jangan-jangan di Piala Dunia, kita menjadi lumbung gol tim lawan.Â
Maka, wahai para pemain timnas U19, mohon berjuang lebih keras dan rebut gelar juara untuk memuaskan dahaga para penggila bola tanah air.