Awalnya sejumlah negara pro Ukraina menayatakan menolak hadir bila pemimpin Rusia ikut diundang. Namun, dengan gaya santun Jokowi, tempaknya ancaman tidak bakal datang tersebut mulai melunak.
Mencermati niat tulus dan langkah berani Jokowi sebagai jembatan perdamaian, banyak pihak yang menilai Jokowi layak mendapat hadiah Nobel Perdamaian.
Kita tentu sangat bangga bila nantinya Presiden Joko Widodo betul-betul dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian yang sangat prestisius itu.Â
Indonesia sebetulnya pernah dapat Nobel Perdamaian tahun 1996 untuk Uskup Belo (bersama Jose Ramos Horta) untuk usaha menuju penyelesaian yang adil dan damai atas konflik di Timor Timur.
Karena waktu itu Timor Timur masih menjadi bagian dari Indonesia (sekarang menjadi negara Timor Leste), status Uskup Belo dulunya adalah seorang WNI. Sedangkan Ramos Horta bukan WNI.
Kita doakan semoga Presiden Joko Widodo berhasil meraih Nobel Perdamaian pada kesempatan berikutnya.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H