Tapi, ajang SEA Games yang ruang lingkupnya hanya antar negara se-Asia Tenggara itu tidak diperhitungkan dalam peringkat BWF.Â
Berkat prestasi hebatnya mengalahkan beberapa pemain berperingkat atas di Indonesia Masters, sekarang Apriyani/Fadia menduduki peringkat 210 dunia.
Pada Indonesia Masters 2022 lalu, Apriyani/Fadia mengalahkan pasangan Belanda peringkat 41 dunia dan pasangan Malaysia peringkat 36 dunia, masing-masing di babak 32 besar dan 16 besar.
Di babak 8 besar, gelar the giant killer sudah diberikan pada Apriyani/Fadia karena mengalahkan pasangan Korea Selatan ranking 2 dunia, Lee So Hee/Shin Seung Chan, dengan skor 15-21, 21-16, 21-16.
Selanjutnya di semi final, giliran pasangan Malaysia, Pearly Tan/M. Thinaah (peringkat 6 dunia) yang dibabat dengan skor 21-23, 21-14, 21-14.
Sayangnya, di babak final, Apriyani/Fadia dikalahkan pasangan ranking 1 dunia asal China, Chen Qingcheng/Jia Yifan, dengan skor 18-21, 12-21. Tapi, menjadi finalis bagi pasangan baru, sudah sebuah prestasi luar biasa.
Perjalanannya di Indonesia Open, setelah mengalahkan pasangan Jepang di atas, Apriyani/Fadia di babak 16 besar mengalahkan pasangan China, Zhang Shu Xian/Zheng Yu, dengan skor 21-16, 16-21, 21-18.
Berikutnya, pada babak perempat final yang berlangsung Jumat (17/6/2022), Apriyani/Fadia kembali berhadapan pasangan peringkat 2 dunia dari Korea Selatan yang dikalahkannya pada Indoensia Masters 2022.
Namun, pasangan Korea yang tentu sudah belajar dari kekalahannya di Indonesia Masters kali ini berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 21-14, 21-19.
Publik bulutangkis Indonesia tak perlu terlalu kecewa, kendati mungkin berharap Apriyani/Fadia bisa tampil sebagai juara Indonesia Open 2022.
Justru, usaha gigih Apriyani/Fadia tetap layak diapresiasi. Biarlah, seiring berjalannya waktu, dengan proses pembinaan dan pelatihan yang tepat, pasangan penuh harapan ini akan lebih matang dan lebih berkilau di masa depan.