Mahasiswa dari fakultas favorit, katakanlah seperti kedokteran dan teknik, barangkali merasa lebih hebat dari mahasiswa yang belajar di fakultas sastra, budaya, ilmu administrasi, atau disipilin ilmu sosial lainnya.
Nah, dengan PMM, seolah-olah menjadi peringatan, bahwa pada dasarnya semua disiplin ilmu itu penting dan bahkan saling terkait atau saling membutuhkan.
Mahasiswa kedokteran yang kurang wawasan ilmu sosialnya, bisa jadi nantinya akan sulit beradaptasi ketika bertugas di kawasan terpencil.
Demikian juga mahasiswa teknik yang katakanlah jago merancang sebuah mesin atau robot, pada akhirnya membutuhkan tambahan pengetahuan di bidang ekonomi bila nanti berniat memasarkan temuan-temuannya itu.
Dengan berinteraksinya banyak mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, tentu mereka akan saling berdiskusi dan otomatis terjadi saling berbagi pengetahuan.
Jelaslah, betapa berharganya program PMM dan selayaknya dimanfaatkan oleh mahasiswa yang memenuhi syarat. Yang penting ikut seleksi terlebih dahulu.
Bagi mahasiswa dari Pulau Jawa, inilah kesempatan untuk mengenal secara langsung kondisi di luar Jawa. Jangan mengira PMM hanya menguntungkan buat mahasiswa luar Jawa, yang di Jawa pun juga beruntung.
Kapan lagi ada kesempatan sebaik yang ditawarkan PMM agar para mahasiswa mengeksplor daerah lain di luar kediamannya selama ini.
Nusantara kita ini sangat indah, masyarakatnya ramah dan masing-masing punya adat dan budaya yang menarik. Sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.Â
Jangan sampai generasi muda kita lebih mengenal Singapura, atau bahkan Korea, ketimbang berbagai daerah di negara kita sendiri.
Nantinya, ketika peserta PMM sudah lulus dan terjun dalam berbagai bidang pekerjaan, diharapkan punya pemahaman kebangsaan yang kokoh.