Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Pemudik yang Balik Lebih Awal Pertanda Kehabisan Uang?

4 Mei 2022   18:18 Diperbarui: 8 Mei 2022   13:19 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepaatan saat arus mudik dan arus balik|dok. ANTARA/M Ibnu Chazar, dimuat republika.co.id

Tak heran, kemacetan sudah konsekuensinya. Bayangkan, kalau Payakumbuh-Padang sejauh 125 kilometer yang normalnya dapat ditempuh selama 3,5 jam, di saat lebaran bisa menjadi 7-8 jam.

Bila pemudik di Payakumbuh ingin bersantai di Lembah Harau, destinasi wisata paling top di Payakumbuh, 10 kilometer sebelum gerbang masuk sudah terkena macet parah.

Jadi, gerak para pemudik agak terbatas juga selama di kampung. Makanya, bisa jadi mereka memilih untuk kembali ke tanah rantau saat di hari terakhir yang tak mungkin ditunda lagi. 

Pemudik juga ingin kembali pada waktu yang mepet, karena ingin memakai "terjebak macet" sebagai alasan kepada atasannya untuk terlambat masuk kerja.

Tentu saja tetap ada pengecualian, di mana sebagian pemudik kembali lebih awal sebelum puncak arus balik. Namun, diduga alasannya bukan karena takut macet, tapi karena sudah kehabisan uang. Hanya tinggal untuk ongkos balik saja. 

Ilustrasi kepaatan saat arus mudik dan arus balik|dok. ANTARA/M Ibnu Chazar, dimuat republika.co.id
Ilustrasi kepaatan saat arus mudik dan arus balik|dok. ANTARA/M Ibnu Chazar, dimuat republika.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun