Tak heran, kemacetan sudah konsekuensinya. Bayangkan, kalau Payakumbuh-Padang sejauh 125 kilometer yang normalnya dapat ditempuh selama 3,5 jam, di saat lebaran bisa menjadi 7-8 jam.
Bila pemudik di Payakumbuh ingin bersantai di Lembah Harau, destinasi wisata paling top di Payakumbuh, 10 kilometer sebelum gerbang masuk sudah terkena macet parah.
Jadi, gerak para pemudik agak terbatas juga selama di kampung. Makanya, bisa jadi mereka memilih untuk kembali ke tanah rantau saat di hari terakhir yang tak mungkin ditunda lagi.Â
Pemudik juga ingin kembali pada waktu yang mepet, karena ingin memakai "terjebak macet" sebagai alasan kepada atasannya untuk terlambat masuk kerja.
Tentu saja tetap ada pengecualian, di mana sebagian pemudik kembali lebih awal sebelum puncak arus balik. Namun, diduga alasannya bukan karena takut macet, tapi karena sudah kehabisan uang. Hanya tinggal untuk ongkos balik saja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H