Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Biarlah Putus Cinta Ketimbang Putus Makan Tahu Tempe

23 Februari 2022   08:03 Diperbarui: 23 Februari 2022   08:05 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalahnya, anggaran pemerintah tidak tersedia untuk menguasai stok kedelai. Apalagi, sejak dua tahun terakhir ini anggaran pemerintah sebagian besar tersedot untuk penanggulangan pandemi Covid-19.

Maka, sangat tidak gampang mencari solusi yang cespleng. Bagaimanapun juga, kenaikan harga kedelai impor (untuk kesekian kalinya ini), harus dijadikan momentum untuk mengembangkan kedelai lokal.

Bagi saya pribadi, sangat berharap aksi mogok perajin tahu tempe bisa diakhiri lebih cepat. Harga naik sedikit tidak masalah sepanjang tahu tempe tersedia lagi di pasar. 

Tapi, saya sangat menyadari, sebagian masyarakat akan menjerit dengan kenaikan harga. Bukankah selain tahu tempe, harga minyak goreng, telur ayam, bawang merah, cabai merah, gula, dan berbagai kebutuhan dapur lainnya, sudah duluan naik.

Citra tahu tempe sebagai makanan enak, murah dan sehat, jangan sampai tamat riwayatnya karena harganya sudah mahal.

Ilustrasi pembuatan tempe|dok. Kompas.com/Andreas Lukas Altobeli
Ilustrasi pembuatan tempe|dok. Kompas.com/Andreas Lukas Altobeli
.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun