Masalahnya, anggaran pemerintah tidak tersedia untuk menguasai stok kedelai. Apalagi, sejak dua tahun terakhir ini anggaran pemerintah sebagian besar tersedot untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
Maka, sangat tidak gampang mencari solusi yang cespleng. Bagaimanapun juga, kenaikan harga kedelai impor (untuk kesekian kalinya ini), harus dijadikan momentum untuk mengembangkan kedelai lokal.
Bagi saya pribadi, sangat berharap aksi mogok perajin tahu tempe bisa diakhiri lebih cepat. Harga naik sedikit tidak masalah sepanjang tahu tempe tersedia lagi di pasar.Â
Tapi, saya sangat menyadari, sebagian masyarakat akan menjerit dengan kenaikan harga. Bukankah selain tahu tempe, harga minyak goreng, telur ayam, bawang merah, cabai merah, gula, dan berbagai kebutuhan dapur lainnya, sudah duluan naik.
Citra tahu tempe sebagai makanan enak, murah dan sehat, jangan sampai tamat riwayatnya karena harganya sudah mahal.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H