Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hati-hati, Tanpa Disadari Terjadi Hubungan Toksik Nenek dan Cucu

14 Februari 2022   10:28 Diperbarui: 14 Februari 2022   10:45 2465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yakin maksud ibu-ibu melarang anaknya makan permen dan mi instan, tentu demi kesehatan dan tumbuh kembang si anak tercinta.

Namun, kecintaan nenek-nenek pada cucunya, berujung pada ketidaktegaan melihat cucu tercinta memendam keinginan makan permen atau mi instan. Masak begitu saja tidak boleh?

Nah, posisi saya di mana? Pro nenek atau pro bunda? Saya sendiri bingung. Saya pikir-pikir lagi, jangan-jangan yang betul adalah cara nenek ke cucu, sehingga yang toksik adalah cara ibu ke anaknya. 

Bahkan, ada tiga hubungan yang kemungkinan toksik, yakni nenek-cucu, ibu-anak, dan nenek-menantu perempuan. Karena saya terlanjur bingung, saya sudahi saja tulisan ini sampai di sini, tanpa kesimpulan. 

Jika ada pembaca yang berpendapat bahwa yang toksik adalah ibu yang terlalu ketat mendisiplinkan anaknya, boleh-boleh saja.

Ilustrasi nenek dan cucu| dok. koreanfilm.co.uk, dimuat idntimes.com
Ilustrasi nenek dan cucu| dok. koreanfilm.co.uk, dimuat idntimes.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun