Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hati-hati, Tanpa Disadari Terjadi Hubungan Toksik Nenek dan Cucu

14 Februari 2022   10:28 Diperbarui: 14 Februari 2022   10:45 2465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nenek dan cucu| dok. koreanfilm.co.uk, dimuat idntimes.com

Memang, saya agak sedikit memaksakan apa yang saya tulis pada bagian berikut ini dengan hubungan toksik agar mampu merespon topik pilihan di Kompasiana.

Begini, ada dua orang nenek yang menceritakan bagaimana kedekatannya dengan cucunya. Meskipun saya mendapatkan cerita pada kesempatan yang terpisah, cerita keduanya nyaris sama.

Saya mulai dengan nenek pertama, yang nota bene adalah uni (kakak perempuan) saya sendiri. Sehari-hari si Uni tinggal di Dumai, Riau, tapi dua bulan terakhir ini lagi di Jakarta di rumah salah seorang anak lelakinya.

Suatu kali, saya mengajak Uni menginap di rumah saya. Namun, tidak gampang memboyong si Uni dari rumah anaknya.

Soalnya, sewaktu melepas neneknya, si cucu terlihat sangat sedih. Akhirnya, setelah dijanjikan bahwa nenek hanya menginap satu malam saja, baru dibolehkan sang cucu.

Maka meluncurlah beberapa cerita bagaimana Uni sangat lengket dengan sang cucu. Nah, yang saya duga sebagai toksik karena si nenek diam-diam mengizinkan si cucu makan permen yang sebetulnya "diharamkan" ibundanya. 

Tentu si cucu makan permen di kamar nenek secara ngumpet-ngumpet. Jika ketahuan oleh bunda, anaknya akan diomeli dan langsung disuruh gosok gigi.

Padahal, si anak juga dapat ajaran lain dari neneknya. Jika tadinya sudah gosok gigi, lalu makan permen, cukup ditutup dengan kumur-kumur saja.

Adapun cerita nenek kedua adalah kisah kakak sepupu saya, yang mirip dengan cerita di atas. Tapi, nenek kedua membolehkan si cucu tidak saja makan permen, namun juga makan mi instan. 

Cerita kedua ini lebih "serem" karena pernah saat ketahuan oleh si bunda, terjadi gesekan antara nenek dan menantu. 

Kemudian, si anak pun jadi seperti tertekan. Ketika makan permen si anak terpaksa menikmati dengan wajah penuh kecemasan, takut ketahuan bundanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun