Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gila, Kaum Rebahan Punya Banyak Cara Menjadi Kaya

17 Januari 2022   07:47 Diperbarui: 17 Januari 2022   07:48 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbisnis di masa sekarang memang rada unik. Disebut sulit, ya boleh juga, buktinya banyak sekali pedagang, terutama di pasar tradisional, yang sepi dari pembeli.

Tapi, disebut gampang, bisa juga. Coba saja lihat anak muda yang kreatif. Dengan modal gawai di tangan yang kelihatannya hanya main-main saja, malah bisa mendatangkan uang dari perdagangan secara online.

Memang, barangkali sudah kehendak zaman, transaksi perdagangan secara konvensional yang mengharuskan pembeli dan penjual bertemu secara fisik, sudah semakin ditinggalkan.

Anak zaman sekarang yang disebut juga sebagai kaum rebahan, bisa melakukan banyak hal sambil rebahan di rumah. Barang apa yang diinginkan tinggal pencet gawai, demikian pula membayarnya.

Kemudian, barang yang dipesan akan datang dalam waktu yang relatif cepat. Makanan, pakaian, peralatan olahraga, obat-obatan, sampai ke barang yang bersifat langka, bisa didapat sambil rebahan.

Tidak hanya sekadar sebagai perantara perdagangan, berbagai aplikasi yang dapat diunduh oleh banyak orang bisa pula dikonversi menjadi uang.

Orang tua yang kesal melihat anaknya menghabiskan waktu bermain game, malah mendapat serangan balik dari anaknya. Menurut sang anak, ia bisa dapat uang dari game. Nah, lho.

Bahkan, kini sudah ada cabang olahraga e-sport, di mana para pemainnya harus bermain game di sebuah turnamen. Ini juga menjanjikan hadiah yang tak sedikit.

Tentu juga tak dapat dipungkiri, banyak remaja yang main game semata-mata untuk bermain yang akhirnya mengidap kecanduan yang parah.

Tipe yang kecanduan tersebut bisa menguras uang orang tuanya, bukan hanya untuk bermain game, tapi juga biaya pemulihan kesehatan mentalnya.

Hanya saja, tidak bijak mengatakan semua yang memegang gawai hanya menghabiskan waktu dan menurunkan produktivitas. Teliti dulu, jangan-jangan sebagian lagi merintis jalan untuk mendapatkan kekayaan.

Ya, begitulah, ternyata kaum rebahan yang kreatif punya banyak cara untuk menjadi kaya dan mereka harus selalu meng-up grade diri.

Maka, jangan heran melihat bermunculannya berbagai profesi yang sebelumnya tidak dikenal, yang juga menjanjikan kesejahteraan yang lebih baik.

Contohnya adalah profesi app developer yang membuat atau mengembangkan aplikasi, content creator yang membuat iklan yang menarik, dan SEO (Search Engine Optimasation) Specialist yang ahli mengoptimalisasi website masuk dalam halaman depan Google.

Kemudian, profesi yang juga dibutuhkan adalah web developer yang membuat, memelihara dan memastikan website selalu prima dan nyaman diakses masyarakat.

Tentu, keahlian yang dimiliki seorang social media specialist menjadi sangat penting di masa sekarang karena hampir semua orang punya akun di berbagai media sosial.

Nah, sekarang ada lagi yang namanya NFT atau Non-Fungible Token. NFT tersebut bisa berupa sebuah karya yang unik yang tak dapat dipertukarkan. Contohnya, lukisan, bangunan, atau foto, yang meskipun bisa diduplikasi, tapi yang asli cuma ada satu.

Jadi, berkas digital yang memuat sertifikat keaslian atau kepemilikan sebuah karya dan disimpan dalam blockchain, itulah yang diperjualbelikan dalam NFT.

Kesuksesan seorang anak muda bernama Ghozali menjual swafotonya sebagai NFT dan dihargai hingga miliaran rupiah, sekarang lagi ramai diperbincangkan.

Bisa jadi akan banyak anak muda yang akan mengikuti jejak Ghozali, tapi mungkin tak semuanya bakal sesukses anak muda asal Semarang berusia 22 tahun itu.

Tak masalah bila tidak langsung sukses, karena Ghozali sendiri sudah merintisnya sejak 4 tahun lalu. Jangan berharap kesuksesan diraih secara instan, semua ada prosesnya.

Intinya ada pada kemampuan seseorang mengeksplor kreativitas tanpa henti dan tanpa batas. Konsistensi dalam berkarya dan selalu mengembangkan diri.

Bisa jadi tidak ada rumusnya apa yang menyebabkan sesuatu jadi rebutan sebagai NFT sehingga harganya naik gila-gilaan. 

Tapi, mereka yang kreatif tidak akan lelah mengembangkan kreativitas meskipun awalnya bersifat trial and error, lama-lama akan bertemu pola yang bisa dikatakan rumus sukses.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun