Ya, begitulah, ternyata kaum rebahan yang kreatif punya banyak cara untuk menjadi kaya dan mereka harus selalu meng-up grade diri.
Maka, jangan heran melihat bermunculannya berbagai profesi yang sebelumnya tidak dikenal, yang juga menjanjikan kesejahteraan yang lebih baik.
Contohnya adalah profesi app developer yang membuat atau mengembangkan aplikasi, content creator yang membuat iklan yang menarik, dan SEO (Search Engine Optimasation) Specialist yang ahli mengoptimalisasi website masuk dalam halaman depan Google.
Kemudian, profesi yang juga dibutuhkan adalah web developer yang membuat, memelihara dan memastikan website selalu prima dan nyaman diakses masyarakat.
Tentu, keahlian yang dimiliki seorang social media specialist menjadi sangat penting di masa sekarang karena hampir semua orang punya akun di berbagai media sosial.
Nah, sekarang ada lagi yang namanya NFT atau Non-Fungible Token. NFT tersebut bisa berupa sebuah karya yang unik yang tak dapat dipertukarkan. Contohnya, lukisan, bangunan, atau foto, yang meskipun bisa diduplikasi, tapi yang asli cuma ada satu.
Jadi, berkas digital yang memuat sertifikat keaslian atau kepemilikan sebuah karya dan disimpan dalam blockchain, itulah yang diperjualbelikan dalam NFT.
Kesuksesan seorang anak muda bernama Ghozali menjual swafotonya sebagai NFT dan dihargai hingga miliaran rupiah, sekarang lagi ramai diperbincangkan.
Bisa jadi akan banyak anak muda yang akan mengikuti jejak Ghozali, tapi mungkin tak semuanya bakal sesukses anak muda asal Semarang berusia 22 tahun itu.
Tak masalah bila tidak langsung sukses, karena Ghozali sendiri sudah merintisnya sejak 4 tahun lalu. Jangan berharap kesuksesan diraih secara instan, semua ada prosesnya.
Intinya ada pada kemampuan seseorang mengeksplor kreativitas tanpa henti dan tanpa batas. Konsistensi dalam berkarya dan selalu mengembangkan diri.