Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Toilet Gratis di SPBU Pertamina, Sudah Jalan dengan Beberapa Catatan

5 Januari 2022   12:36 Diperbarui: 8 Januari 2022   17:00 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berlokasi di kawasan Blok A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menempelkan stiker mengenai penggunaan toilet gratis, Selasa (23/11/2021). (Foto: KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi)

Masih ingat berita Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang masuk toilet di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Probolinggo, Jawa Timur, pada November 2021 lalu?

Ketika itu Erick memergoki toilet yang menarik bayaran dari penggunanya, padahal seharusnya gratis karena bagian dari fasilitas SPBU untuk konsumennya.

Bahkan, toilet di SPBU bisa juga disebut sebagai fasilitas umum, sehingga tanpa harus mengisi bahan bakar, seorang pengemudi bisa saja singgah khusus untuk ke toilet.

Nah, sejak berita tersebut tersebar, pihak pengelola SPBU Pertamina langsung merespon dengan cepat. Tulisan "Toilet Gratis" dalam ukuran yang gampang terlihat dari jauh, sudah menghiasi dinding dekat pintu masuk toilet.

Jelas, dari sisi apa yang tertulis, tak perlu diperdebatkan lagi bahwa SPBU Pertamina sudah menggratiskan toiletnya sesuai instruksi Menteri BUMN.

Jika dibandingkan dengan toilet umum di tempat lain (bukan di SPBU Pertamina) seperti punya warga di pinggir jalan raya kawasan Puncak (jalur Bogor-Cianjur atau sebaliknya), terlihat perbedaannya.

Soalnya, di toilet pinggir jalan itu, tertulis tarif yang sudah terang benderang, misalnya "BAK Rp 2.000, BAB Rp 5.000, Mandi Rp 10.000". BAK maksudnya buang air kecil dan BAB adalah buang air besar.

Kembali ke SPBU Pertamina, apakah sekarang toiletnya betul-betul gratis? Perlu diketahui, sebetulnya agak susah memastikan apakah sebuah SPBU milik Pertamina atau milik swasta yang bekerja sama dengan Pertamina.

Dari pengamatan sekilas terhadap beberapa SPBU yang berlogo Pertamina, untuk yang berlokasi di rest area jalan tol, bisa dikatakan memang gratis.

Meskipun demikian, ada saja pengguna toilet yang mungkin kasihan atau ingin beramal, yang secara ikhlas memberi sejumlah uang langsung ke tangan petugas kebersihan yang ada di sana.

Toilet di rest area jalan tol bisa menjadi contoh bagi yang lain. Memang belum sebagus toilet di mal-mal mewah di Jakarta yang juga gratis.

Maksudnya, toilet di rest area telah membuktikan, walaupun gratis, toilet tetap relatif bersih, airnya mencukupi dan ada sabun di wastafel. Hanya tisu yang sering tidak ada.

Sedangkan untuk toilet di SPBU yang ada di jalan biasa (bukan jalan tol), juga bisa dikatakan kebijakan toilet gratis sudah dilaksanakan, tapi dengan sejumlah catatan. Apa saja catatannya?

Dok. Kompas.com
Dok. Kompas.com

Pertama, ada yang memasang kotak amal di pintu depan yang dijaga seorang petugas. Namun, petugasnya tidak meminta bayaran dari pengguna toilet dan mungkin berharap adanya kesadaran "tahu sama tahu" saja.

Kedua, ada yang memasang kotak amal tanpa petugas yang duduk di sana. Jadi, pengguna yang menyumbang atau tidak, tidak akan ketahuan oleh petugas toilet.

Ketiga, kebersihan beberapa SPBU setelah penggratisan agak beragam. Ada yang masih lumayan, tapi ada pula yang mulai kurang terurus.

Keempat, jika dibaca dari pemberitaan di media massa, tidak didapat informasi apakah sewaktu toilet di SPBU mengutip bayaran, uangnya digunakan untuk membeli sabun, tisu, dan upah petugas?

Hal ini penting diatur agar jangan sampai gara-gara kebijakan toilet gratis, mutu pelayanannya jadi menurun. 

Bahkan, para pekerja toilet di Tasikmalaya, Jawa Barat, telah malakukan aksi protes pada Minggu (12/12/2021) seperti dilansir dari TribunBanten.com.

Tanpa disebutkan dari mana hitung-hitungannya, menurut perwakilan pekerja toilet, Abdulrohman, dengan menggratiskan toilet di SPBU mengakibatkan 5.000 orang penjaga toilet kehilangan pekerjaan.

Nah, kalau data itu akurat, tentu bisa ditafsirkan bahwa selama ini tarif toilet digunakan untuk membayar honor petugas yang menjaga toilet di SPBU Pertamina.

Padahal, mau gratis atau tidak, toilet di SPBU tetap perlu dibersihkan sekaligus dijaga oleh paling tidak 2 orang secara bergantian. Ada yang bekerja pada siang hari, dan ada yang masuk di malam hari.

Apalagi, misalnya dana dari pengguna toilet juga digunakan buat membeli sabun dan barang lain untuk kebersihan toilet, jelas penggratisan itu akan menurunkan mutu pelayanan.

Kalau mengacu pada pernyataan Erick Thohir yang dimuat jabar.tribunnews.com (13/12/2021), fasilitas umum seperti itu harusnya gratis karena sudah dapat untung dari jualan bensin dan toko kelontong.

Diharapkan pihak Pertamina bisa mengawasi pelaksanaan penggratisan toilet di SPBU Pertamina atau yang bekerja sama dengan Pertamina tanpa menurunkan standar pelayanan kepada pengguna toilet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun