Toilet di rest area jalan tol bisa menjadi contoh bagi yang lain. Memang belum sebagus toilet di mal-mal mewah di Jakarta yang juga gratis.
Maksudnya, toilet di rest area telah membuktikan, walaupun gratis, toilet tetap relatif bersih, airnya mencukupi dan ada sabun di wastafel. Hanya tisu yang sering tidak ada.
Sedangkan untuk toilet di SPBU yang ada di jalan biasa (bukan jalan tol), juga bisa dikatakan kebijakan toilet gratis sudah dilaksanakan, tapi dengan sejumlah catatan. Apa saja catatannya?
Pertama, ada yang memasang kotak amal di pintu depan yang dijaga seorang petugas. Namun, petugasnya tidak meminta bayaran dari pengguna toilet dan mungkin berharap adanya kesadaran "tahu sama tahu" saja.
Kedua, ada yang memasang kotak amal tanpa petugas yang duduk di sana. Jadi, pengguna yang menyumbang atau tidak, tidak akan ketahuan oleh petugas toilet.
Ketiga, kebersihan beberapa SPBU setelah penggratisan agak beragam. Ada yang masih lumayan, tapi ada pula yang mulai kurang terurus.
Keempat, jika dibaca dari pemberitaan di media massa, tidak didapat informasi apakah sewaktu toilet di SPBU mengutip bayaran, uangnya digunakan untuk membeli sabun, tisu, dan upah petugas?
Hal ini penting diatur agar jangan sampai gara-gara kebijakan toilet gratis, mutu pelayanannya jadi menurun.Â
Bahkan, para pekerja toilet di Tasikmalaya, Jawa Barat, telah malakukan aksi protes pada Minggu (12/12/2021) seperti dilansir dari TribunBanten.com.
Tanpa disebutkan dari mana hitung-hitungannya, menurut perwakilan pekerja toilet, Abdulrohman, dengan menggratiskan toilet di SPBU mengakibatkan 5.000 orang penjaga toilet kehilangan pekerjaan.