Di kendaraan umum, tidak hanya diperlukan alokasi kursi khusus disabilitas, tapi akses ke stasiun kereta api atau halte bus, bagi disabilitas juga diperlukan.
Berikutnya, sediakanlah jalan yang landai bagi pengguna kursi roda dan jalur di trotoar bagi pejalan kaki tuna netra yang menggunakan tongkat.
Fasilitas di atas, sebagian sudah ada di sejumlah tempat. Masalahnya, ada yang sekadar pemanis, seperti guiding block yang tidak sesuai dengan kebutuhan tunanetra, yang terpasang di jalur pejalan kaki di sekitar Kebun Raya Bogor (liputan6.com, 29/3/2021).
Ada guiding block yang menabrak tembok, ada yang di tengah-tengahnya dipasang lampu taman yang dapat membahayakan tuna netra.
Seorang disabilitas perlu diberikan kesempatan untuk bekerja di berbagai bidang. Jangan terlalu cepat berpikiran bahwa kaum disabilitas tidak akan mampu bekerja dengan baik.
Mengacu kepada regulasi dari pemerintah, sekarang di kantor-kantor ada alokasi buat pekerja disabilitas. Rekrutmennya tetap dilakukan melalui seleksi.
Tidak hanya di instansi pemeritah, di beberapa perusahaan swasta pun, sudah mulai terlihat menerima pekerja disabilitas. Sebuah jaringan minimarket terkenal, kasirnya ada yang disabilitas dan terbukti mereka mampu bekerja sesuai standar.
Sayangnya, masih lebih banyak perusahaan yang belum mau mempekerjakan pekerja disabilitas. Ini berkaitan dengan pandangan yang keliru, bahwa orang disabilitas akan menjadi beban bagi organisasi.
Kekeliruan itu bahkan sudah dimulai lebih awal, sejak anak-anak disabilitas menempuh pendidikan di sekolah umum. Tidak hanya fasilitas bagi murid disabilitas yang jadi masalah, tapi juga pandangan yang merendahkan dari teman dan bahkan juga dari gurunya.
Di dunia olahraga, mulai terlihat peningkatan perhatian terhadap atlet disabilitas, dengan adanya ajang paralimpik, baik di level nasional maupun internasional.