Maka, tak bisa lain, Presiden Jokowi yang pada akhirnya harus bersikap tegas agar para menteri yang "jual diri" tidak kebablasan, tidak mengabaikan tugasnya sebagai menteri.
Jika ada yang kebablasan, sebaiknya menteri tersebut diimbau untuk mengundurkan diri saja, agar bisa fokus untuk nyapres.
Kembali ke hasil survei dari berbagai lembaga, para menteri (selain Prabowo), kelihatannya harus bekerja lebih giat, agar bisa unggul dari 3 orang gubernur yang semuanya tergolong media darling.
Tiga orang gubernur itu justru sangat piawai dalam berkomunikasi, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Siapa saja mereka?
Pertama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namanya semakin melejit, bahkan menurut salah satu versi survei, Ganjar meriah elektabilitas tertinggi.
Sayangnya, partai tempat Ganjar bernaung, PDIP, terkesan tidak atau belum memberikan dukungan. PDIP diduga akan mencalonkan Puan Maharani, putri ketua umumnya Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua DPR.
Tapi, dengan hasil survei yang bagus, Ganjar diperkirakan akan dipinang oleh parpol lain sekiranya tidak diusung oleh PDIP.
Kedua, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sukses DKI dalam menekan kasus Covid-19 merupakan salah satu keberhasilan Anies dan jajarannya.Â
Masalahnya, Anies bukan orang partai, dan PKS sendiri (bersama Gerindra) sebagai pendukung Anies pada Pilgub DKI yang lalu, belum tentu akan mengusung Anies di pilpres mendatang.
Ketiga, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Sama dengan Anies, Kang Emil (demikian sapaan akrab Ridwan Kamil) juga bukan orang partai. Namun, penggemarnya di kalangan anak muda relatif banyak.
Bagaimanapun juga, menarik menunggu bagaimana persaingan para menteri dan juga para gubernur, setelah menteri bebas "jual diri".