Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

WFO Lagi, "Tua di Jalan" Jangan Jadi Beban

11 November 2021   12:05 Diperbarui: 11 November 2021   12:12 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kemacetan di Jakarta | dok. okezone.com

Dengan mempertahankan WFH, logikanya akan terjadi penghematan yang signifikan, baik bagi karyawan, maupun bagi perusahaan.

Bagi karyawan paling tidak, tak lagi mengeluarkan uang transport dan makan siang cukup dengan mengolah bahan yang ada di rumah.

Hemat waktu, juga menjadi keuntungan tersendiri, karena waktu yang dialokasikan buat perjalanan dari dan ke kantor bisa digunakan buat kegiatan lain.

Syukur-syukur kegiatan lainnya itu semacam pekerjaan sampingan yang dilakukan secara online dan bisa menghasilkan uang. 

Bagi perusahaan pun juga terdapat penghematan, seperti pada penggunaan listrik, air, kertas, dan sebagainya.

Tapi begitulah, selagi masih berstatus sebagai anak buah, harus patuh pada ketentuan yang berlaku di tempat bekerja.

Hanya saja, seperti telah disinggung di atas, bagi warga Jakarta dan sekitarnya, termasuk beberapa kota besar lain di tanah air, dengan sepenuhnya WFO harus siap-siap untuk "tua di jalan".

"Tua di jalan" tak terelakkan, karena sekitar 2 jam di pagi hari dan 2 jam di sore atau malam hari merupakan waktu yang terbuang bagi warga Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang yang bekerja di Jakarta.

Nah, kalau 4 jam sehari, itu sama dengan berapa hari bila dihitung dalam sebulan, atau berapa bulan bila dihitung dalam setahun.

Namun, sebetulnya segala sesuatu tergantung bagaimana kita memandangnya. Makanya, jika terjebak kemacetan, nikmati saja, jangan jadikan sebagai beban.

Jika tidak dalam posisi mengemudi kendaraan, bukankah waktu yang terbuang itu bisa diisi dengan membaca, berselancar di dunia maya, atau membayar utang tidur?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun