Seharusnya juga ada ketentuan yang wajib dipatuhi pengguna bus dan travel, sebagaimana juga yang berlaku untuk kereta api.
Namun, mengingat sulitnya mengawasi keberangkatan bus, maka dalam praktiknya, soal protokol kesehatan bagi penumpang bus relatif longgar.
Jangan kaget kalau dari percakapan di media sosial, semakin banyak saja konsumen yang selama ini pengguna pesawat terbang, beralih menjadi penumpang bus AKAP.
Apalagi, daerah-daerah yang dilalui jalan tol sekarang semakin bertambah, membuat perjalanan dengan bus dan travel tidak lagi selama sebelumnya.
Sebagai contoh, perjalanan darat dari Jakarta ke Padang, dulu biasanya ditempuh selama sekitar 36-40 jam.Â
Sekarang, karena hingga Palembang sudah dilewati jalan tol, waktu tempuhnya jadi berkurang, menjadi sekitar 29-32 jam.
Soal kenyamanan dalam bus, rata-rata bangkunya cukup lebar dan empuk, serta bisa disetel agar memudahkan penumpang untuk tidur di perjalanan.
Sudah lama perusahaan penyedia bus AKAP mengalami kelesuan usaha, namun sekarang mereka bisa tersenyum lagi.
Tapi, dalam siaran berita dari salah satu stasiun televisi, Rabu pagi (27/10/2021), ternyata sekarang ada wacana bahwa tes PCR akan menjadi syarat untuk semua moda transportasi.
Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting, yang diwawancarai oleh reporter televisi, menilai risiko bagi penumpang bus jarak jauh tertular Covid-19 relatif tinggi ketimbang moda transportasi lain.
Mungkin risiko tersebut karena itu tadi, kru bus tidak ketat dalam menerapkan protokol kesehatan, termasuk tidak perlu mengunjukkan sertifikat vaksinasi dan memperlihatkan hasil tes PCR atau antigen.