Wanita cukup diajarkan ketrampilan rumah tangga dan ketika ada laki-laki yang sudah bekerja meminangnya, maka si wanita pun siap melayani suaminya.
Sekarang, wanita rata-rata sudah setara dengan pria dalam bidang pendidikan.Â
Sebagai kelanjutannya, dengan bekal pendidikan yang baik, kaum wanita punya peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Pada dasarnya, bekerja tidak semata-mata demi mendapatkan uang, tapi juga memanfaatkan potensi pengembangan pribadi.
Sepanjang tugas rumah tangga tetap terlaksana dengan baik, misalnya dengan menggunakan asisten rumah tangga, potensi seorang wanita agar bermanfaat bagi suatu instansi atau perusahaan, bahkan bagi bangsa dan negara, sayang bila tidak digunakan.
Atau, bisa juga si wanita membuat usaha sendiri yang justru menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
Meskipun belum didukung oleh penelitian kuantitatif, secara sekilas kita telah melihat betapa sekarang banyak wanita yang sukses hingga meraih jabatan puncak di berbagai institusi.
Dan hebatnya, ada lelaki yang ikhlas di balik wanita yang sukses. Maksudnya ikhlas jika yang dihormati orang lain adalah istrinya, sedangkan si suami malah tidak dikenal publik.
Dengan sendirinya, bila seorang wanita telah sukses, sangat mungkin penghasilannya juga lebih tinggi dari suaminya.
Tapi jelas bahwa bukan adu siapa yang lebih banyak penghasilan yang jadi tujuan, bila suami istri sama-sama bekerja.Â
Bukankah semua penghasilan itu untuk kebahagian bersama juga sebagai sebuah keluarga?