Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Punya Istri Cantik, Sebaiknya Digandeng Terus atau Dipingit?

2 Oktober 2021   08:00 Diperbarui: 2 Oktober 2021   21:06 1490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan | Foto oleh Min An dari Pexels

Menurut Anda, siapa artis sinetron atau bintang film Indonesia yang cantik? Sebut saja satu nama, lalu bayangkan ada perempuan lain yang merupakan orang biasa, tapi punya wajah mirip artis idola Anda itu.

Saya tidak mengada-ada. Bukankah selama ini ada lomba mirip artis, dan ternyata memang ada orang biasa yang mirip? Hanya nasibnya saja yang berbeda.

Bahkan, baru-baru ini vokalis band ternama, Pasha Ungu, mengakui bahwa seorang pengendara ojol di Padang, mirip dengannya, setelah foto si abang ojol itu nampang di media sosial.

Kata Pasha lagi, konon setiap kita punya 7 "kembaran" dalam arti ada orang lain yang wajahnya mirip dengan kita. 

Entah dari mana Pasha mendapat ilmu seperti itu. Saya sih tidak begitu percaya kalau disebut sampai 7 orang. Tapi, bahwa ada yang mirip, saya yakin bisa saja ada.

Nah, kembali soal mirip artis idola, tersebutlah seorang teman yang satu kantor dengan saya, sebut saja namanya Fahrul. 

Fahrul cukup dekat dengan saya. Buktinya ia tanpa diminta mau saja menceritakan kisah cintanya dengan mantan pacarnya yang sekarang sudah jadi isterinya.

Eh, tapi kurang tepat juga bila disebut istrinya itu mantan pacar, karena sebetulnya ada aroma perjodohan dalam pernikahan Fahrul.

Kalau saya tulis ulang dengan kalimat saya sendiri, cerita Fahrul kepada saya, kurang lebih seperti ini.

Fahrul diterima di kantor tempat saya bekerja pada tahun 1988, ketika itu saya sudah 2 tahun bergabung dan status kepegawaian saya sudah naik jadi pekerja tetap.

Saya dan Fahrul sama-sama orang Minang, sehingga kami cepat akrab. Apalagi di ruang kerja saya, orang Minang termasuk minoritas.

Setelah beberapa tahun bekerja, Fahrul sudah berniat untuk berumah tangga. Ia sudah punya pacar, katanya teman kuliahnya di sebuah akademi akuntansi di Jakarta.

Tapi, sejarah hidup Fahrul berubah drastis ketika ia pulang kampung saat lebaran.

Di sebuah rumah kerabat dari pihak ayahnya, Fahrul kesengsem dengan seorang anak gadis yang katanya secantik Maudy Kusnaedi.

Ya, betul, Maudy adalah pemeran Zaenab pada sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang sangat populer ketika itu.

Ringkas kata, Fahrul sebelum kembali ke Jakarta tahu-tahu sudah bertunangan dengan Maudy, eh bukan, namanya tulis saja Lili.

Lalu, setahun setelah itu, Lili ikhlas berhenti kuliah dan menjadi istri Fahrul dan sekaligus pindah ke Jakarta. 

Bagaimana  cara Fahrul memutuskan pacarnya agar bisa menikahi Lili, saya tidak perlu ceritakan di sini.

Nah, setelah Lili menikah, dimulailah "drama" itu. Karena istrinya warga baru di ibu kota, takut kesasar, ketika suami di kantor tak boleh ke luar rumah. Bahkan, membeli sayur ke pasar pun tidak boleh.

Fahrul tidak merasa capek setelah pulang dari kantor baru menemani istrinya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan berboncengan pakai motor.

Sebetulnya bukan istrinya kesasar yang ditakuti Fahrul, tapi takut istrinya diusili lelaki iseng yang suka suit-suit.

Satu lagi, Lili punya rambut panjang dan di tahun 90-an perempuan berjilbab belum sebanyak sekarang.

Ternyata orang Jakarta terkesima melihat wanita berambut panjang. Tidak hanya laki-laki yang terpana, tapi juga ibu-ibu.

Suatu hari ketika Fahrul menemani istrinya ke pasar, tanpa diketahui Lili ada seorang ibu yang menggunting rambut Lili.

Lalu, soal laki-laki yang lagi nongkrong menggoda Lili, meskipun Lili digandeng suaminya, jelas membuat Fahrul dongkol.

Tapi, mau bagaimana lagi? Kalau Fahrul melawan para remaja, ia takut dikeroyok. Alhasil, Fahrul mengajak Lili jalan cepat-cepat.

Yang bikin Fahrul bingung, kalau ada acara di kantor yang sifatnya boleh diikuti istri karyawan. 

Karena disindir teman-temannya kenapa tak pernah bawa istri ke kantor, suatu kali Fahrul membawa Lili.

Dan seperti sudah diduga, baik karyawan maupun karyawati pada bisik-bisik mengomentari kecantikan Lili, sekaligus menyebut Fahrul sebagai laki-laki yang amat beruntung.

Masalahnya, bos Fahrul pun juga sering mencuri pandang. Setelah itu, setiap ada acara di kantor, si bos berpesan ke Fahrul agar membawa istrinya.

Demikianlah suka duka beristri cantik, ada beban mental yang harus diatasi suami.

Ketika saya mengetik naskah ini, kebetulan sambil menonton acara "Konser Patah Hati, Tribute to Didi Kempot" yang dipancarkan ulang oleh salah satu stasiun televisi.

Salah satu lagu yang dikumandangkan adalah "Pamer Bojo". Menurut saya, lagu ini ada relevansinya dengan pengalaman Fahrul.

Memang, Fahrul tidak bermaksud pamer istri, karena kenyataannya Fahrul malah kesal juga bila ia jalan sama istrinya, ada saja lelaki lain yang mengganggu.

Yang juga bikin kesal, penampilan Fahrul disebut "kebanting" dibandingkan istrinya. Itu teradi pada sebuah resepsi pernikahan, ketika teman Fahrul terang-terangan ngomong seperti itu, meskipun bernada bercanda.

Tapi, tentu ada pula lelaki yang bukan seperti Fahrul, yang memang senang menggandeng istrinya dan seperti sengaja memamerkan. 

Nah, kalau Anda punya istri secantik bintang film idola Anda, apakah Anda akan menggandengnya terus atau memingitnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun