Hanya saja saya kurang beruntung, mungkin karena bunganya belum mekar, saya tidak melihat bunga yang berasal dari Jepang tersebut.
Dugaan saya, masyarakat umum belum terinformasi kalau di Puspitek ada telaga, taman, dan jogging track.
Soalnya, kecuali tamu resepsi pernikahan, saya tak melihat banyak orang di sana, padahal itu di hari Minggu.Â
Memang, waktu di masjid ada belasan remaja yang berlatih bela diri. Namun, mereka mungkin masih anak-anak pegawai Puspitek.
Usul saya, sebaiknya di komplek Puspitek ada batasan tegas antara kawasan yang terlarang dimasuki publik, dan yang tidak terlarang.
Lalu, untuk kawasan yang tidak terlarang, perlu diperkenalkan ke publik agar lebih bermanfaat. Tentu, di masa pandemi ini pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H