Saya langsung kepincut dengan adanya danau di sana, atau kalau terlalu kecil untuk disebut danau, sebut saja telaga.
Jika orang hanya lewat di jalan raya di depan komplek Puspitek, tidak akan melihat telaga tersebut, sehingga saya menganggapnya sebagai telaga tersembunyi.
Apalagi di bagian pinggir telaga, ada semacam jogging track yang nyaman buat berolahraga.
Dengan banyaknya pohon yang rindang, selain berolahraga, rasanya area di sekitar telaga ini bagus pula sebagai tempat rekreasi.
Setelah acara resepsi, saya melaksanakan salat Zuhur di masjid cantik berkonsep terbuka dengan halaman yang luas, tak jauh dari gedung tempat resepsi.
Nama masjid yang ada di dalam komplek Puspitek itu Masjid Bahrul Ulum.
Ketika saya masuk halaman masjid, terlihat banyak remaja yang lagi berlatih pencak silat.
Puspitek itu sendiri kepanjangannya adalah Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berada di bawah Kementerian Riset dan Teknologi.
Jadi, wajar saja bila kompleknya terlihat asri, nyaman, dengan berbagai fasilitas, agar para peneliti betah berkreasi.
Sebagai kawasan riset terbesar di Indonesia, jangan membayangkan komplek tersebut hanya berisikan hal-hal yang serius dan formal.
Bahkan, sebetulnya dari referensi yang saya baca, di kawasan Puspitek ada pula bunga sakura yang indah.