Meskipun Presiden Jokowi terkenal dengan gayanya yang merakyat, tapi tentu karena aturan protokoler, tidak gampang untuk warga biasa menemui beliau. Bahkan, bisa jadi untuk menemui ajudan beliau pun juga tidak gampang.Â
Tapi, untuk menemui seorang direktur utama, katakanlah misalnya di sebuah BUMN papan atas, akan lebih mudah jika sudah mengenal baik sekretaris dirut.
Sekretaris ini meja kerjanya di dekat pintu masuk ruang kerja dirut, sehingga lalu lintas tamu yang bertemu dirut, sepenuhnya diatur oleh sang sekretaris.
Jangan kaget kalau seorang sekretaris, biasanya wanita dengan usia relatif muda, yang secara kepangkatan tergolong rendah, tapi bisa bersikap keras dan tegas dalam meloloskan atau menolak tamu yang ingin bertemu dirut.
Padahal, dirut itu sendiri mungkin saja orangnya supel, tidak galak ke anak buahnya dan ramah pada relasinya.Â
Tapi, dirut memang sengaja memberi kewenangan kepada sekretarisnya dalam mengatur lalu lintas tamu, karena sudah dipercaya.
Tak heran, yang ditakuti orang lain yang mau menemui sang dirut, bukan dirutnya itu sendiri, tapi sekretarisnya yang terkesan galak.
Jadi, jelaslah bahwa orang kecil di ring satu, dalam kondisi tertentu, peranannya bisa menjadi penentu. Makanya, jika sekretaris dirut bisa didekati, akan sangat membantu orang-orang yang berurusan dengan sang dirut.
Soalnya, memang lazim, orang-orang "kecil" yang berada di ring satu, sudah ditugaskan untuk memprotek bosnya dengan segala cara. Terkadang, caranya memprotek mungkin berlebihan.
Jangan mengira anggota orang ring satu hanya pejabat tinggi seperti wakil direktur utama dan para direktur yang merupakan anggota direksi atau pejabat lainnya.
Tapi juga sekretaris, pengemudi, pengawal atau tenaga sekuriti, bahkan tukang pijit dan tukang pangkas langganannya.