Yang paling parah, mereka yang awalnya bergelimang harta kemudian bangkrut, sehingga polanya terbalik jadi "nikmat membawa sengsara", akan sangat malu bila menulis biografi.
Padahal, dalam kondisi seperti apapun, seseorang perlu menulis biografi, baik untuk dirinya sendiri dan juga jadi pelajaran bagi yang lain, khususnya yang membaca biografi tersebut.
Pelajaran tidak hanya didapat dari kisah sukses. Justru, kisah kegagalan  sangat bernilai sebagai pelajaran, agar pembaca bisa mengantisipasi dan tidak mengalami hal serupa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H