Kering dan gersang menerpa bumi
Yang panas bagai dalam neraka
    Mengapa...mengapa hutanku hilang
    Dan tak pernah tumbuh lagi
    Mengapa...mengapa hutanku hilang
    Dan tak pernah tumbuh lagi
Curah hujan yang dinanti-nanti
Tiada juga datang menitik
Kering dan gersang menerpa bumi
Yang panas bagai dalam neraka
Lagu Kemarau tersebut sangat digemari masyarakat ketika itu, meskipun liriknya berbicara tentang lingkungan hidup, sesuatu yang berbeda dengan lagu-lagu cinta remaja yang banyak beredar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!