Waktu itu saya dikirim kantor mengikuti pelatihan selama 3 bulan di luar negeri. Begitu pulang ke tanah air, saat mendarat di bandara Soekarno-Hatta, saya menangis haru karena bisa menggendong anak saya lagi.
Ketika itu saya baru punya satu anak  yang berusia 1,5 tahun. Tapi, kalau saya sebut tidak kangen sama istri, tentu keliru juga. Buktinya setelah pulang dari luar negeri, saya berhasil menghamili istri untuk kedua kalinya.
Rumus yang sering saya sampaikan pada orang lain, seperti ini: "Jika sudah siap, lebih baik menikah dari pada melajang dan lebih baik punya anak ketimbang tidak punya".
Tapi, saya sangat menyadari, setiap orang berhak menentukan pilihan, baik soal menikah maupun soal mau punya anak atau tidak. Saya harus menghargai pilihan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H