Salah satu perusahaan periklanan yang kebanjiran job pemasangan iklan Puan Maharani adalah Gage Design yang bermarkas di Solo.Â
Gage Design tidak hanya mengerjakan pesanan untuk daerah Solo dan Jawa Tengah semata, tapi juga sampai luar Jawa.
Tak heran, menurut Bambang Nugroho sebagai pemilik Gage Design, keuntungan yang diraihnya cukup besar.Â
Omzetnya tidak saja untuk sekadar bertahan di masa pandemi, tapi juga bisa memberikan bonus kepada para pekerjanya.
Jelaslah, baliho politisi ibarat darah segar yang menghidupkan bisnis periklanan. Soalnya, sejak diterapkannya pembatasan sosial, beberapa perusahaan advertising bertumbangan karena dampak pengurangan belanja iklan.
Tapi, di lain pihak, tanpa dikaitkan dengan politisi tertentu, secara umum baliho yang beraroma politik rawan dikorupsi.
Soalnya, pengadaan baliho relatif sama dengan pengadaan barang lainnya, baik di instansi pemerintah, maupun di perusahaan milik negara atau milik daerah, berpotensi digelembungkan (mark up) oleh petugas atau bagian yang ditugasi untuk itu.
Makanya, kalau dilihat dari laporan hasil audit terhadap suatu instansi atau perusahaan, mark up atas pengadaan barang dan jasa termasuk modus lama yang sulit dikikis.
Memang, dengan sistem e-procurement, ulah nakal jika ada oknum yang ingin bermain, bisa dikurangi, tapi belum sepenuhnya berhasil.
Nah, adapun untuk baliho politisi, karena menjadi beban pribadi, beban partai, beban pengusaha yang menjadi "sponsor", atau beban relawan yang jadi tim sukses, bisa jadi tidak terlalu ketat diaudit.
Dalam hal ini, proses pengadaannya mungkin dilakukan atas dasar kepercayaan saja, atau atas dasar pertemanan dan kekeluargaan.