Tapi, kalau si pengusaha sukses itu bercerita dengan jujur, pasti sebelum menuai kesuksesan, ia telah kenyang merasakan jatuh bangunnya menggeluti bisnis.Â
Hanya saja, mental orang yang sukses adalah mental yang tangguh dan tahan banting. Setiap terjatuh, ia segera bangkit lagi, dan akhirnya menemukan strategi yang tepat, sehingga menuai sukses.
Konsep masa transisi itu juga bisa diterapkan bagi mereka yang mau pensiun. Kalau bisa jangan satu tahun, tapi 3 tahun sebelumnya sudah memulai masa transisi itu, bila mau berwirausaha saat pensiun.
Hanya mereka yang terkena PHK secara tidak terduga, seperti yang banyak terjadi saat pandemi sekarang ini, yang relatif sulit menerapkan masa transisi.
O ya, dua dari tiga keponakan itu, kebetulan ketika akan memulai usaha datang ke rumah saya dengan maksud meminjam sejumlah uang sebagai modal usaha.
Ya, namanya juga keponakan sendiri, tentu saya tidak keberatan. Tapi, saya ingin menekankan agar mereka jangan beranggapan bahwa faktor modal sebagai hal yang paling utama. Seolah-olah kalau ada uang, semua pasti beres.Â
Untung saja saya berpikir bukan seperti orang bank saat ada calon nasabah yang mengajukan permohonan mendapatkan kredit modal kerja.
Bank tidak akan mau mengucurkan kredit untuk usaha yang baru akan dimulai. Tapi, jika usaha itu sudah berjalan, dan bank telah melakukan on the spot serta usahanya prospektif berdasarkan hitung-hitungan bank, barulah kredit bisa diberikan.
Kecuali jika si pemohon kredit punya pekerjaan dengan gaji tetap dan ingin membuka usaha rumahan sebagai kegiatan sampingan. Dalam hal ini, kredit konsumer bisa dikucurkan bank  dengan jaminan gaji bulanan tersebut.
Di atas telah saya tulis bahwa bukan modal yang menjadi hal terpenting. Ada banyak faktor lainnya, seperti mutu produk yang baik, harga yang bersaing, pelayanan yang bagus, kejelasan kelompok pelanggan yang menjadi sasaran, dan efektivitas promosi.
Satu lagi, dan inilah yang terpenting, adalah faktor individu yang mengelola. Bukan saja soal kemauan dan kemampuannya, tapi soal integritas lah yang paling utama dan bersifat mutlak.