Apalagi dengan langsung memberikan stigma negatif sebagai pelakor kepada si wanita atau laki-laki mata keranjang bagi si pria.
Yang pasti, bila ada pelaku poligami yang tampil di depan publik dengan dua istri yang terlihat akur, bisa jadi memang seperti itu.Â
Kalau ternyata itu sebagai hasil rekayasa demi pencitraan, tunggu saja tanggal mainnya, akan ada waktu terjadinya "ledakan".
Lelaki beristri dua bisa adil dalam berbagi waktu atau berbagi harta, tapi pasti sulit berbagi cinta. Soal perasaan, susah diraba. Maka, dalam hal cinta, rasanya hampir mustahil adanya segitiga sama sisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H