Jelaslah, kesuksesan India, Malaysia, Jepang, Thailand, Inggris, dan beberapa negara lain, dalam kancah bulutangkis dunia, ikut ditentukan oleh kiprah pelatih asal Indonesia.
Pertanyaannya, apakah dengan demikian para pelatih yang hengkang tersebut menjadi bumerang buat prestasi tim bulutangkis Indonesia?
Yang pasti, menjadi pelatih di luar negeri, merupakan hak seseorang dan tak mungkin dilarang. Justru, kita harusnya bangga, bahwa pelatih kita laris manis.
Jangan buru-buru meragukan nasionalisme para pelatih yang berkiprah di luar negeri. Toh mereka seorang profesional yang menjual keahliannya.
Tinggal sekarang bagaimana tim pelatih di pelatnas bulutangkis mampu meracik strategi yang lebih baik dari teman-temannya sendiri yang melatih di luar negeri.
Dalam bidang olahraga, Indonesia identik dengan bulutangkis. Kita berharap, masa depan bulutangkis kita akan lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H