Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Sering Datang dan Pulang Setelah Diberi Uang

12 Juni 2022   10:11 Diperbarui: 12 Juni 2022   10:11 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian, saking kesalnya Anda, suatu kali ada yang mengetok pagar dan dari celah yang kecil Anda melihat bahwa yang datang adalah teman yang sering minta bantuan di atas.

Lalu, tanpa ragu Anda sengaja bersikap cuek saja, tidak membukakan pintu. Anda berharap teman itu mengira bahwa rumah lagi kosong.

Seseorang yang punya kebiasaan mengumbar cerita sedih dan baru pamit setelah dapat uang, mungkin ia punya problem mental. Daya juangnya rendah untuk mencari nafkah.

Bisa jadi cerita sedihnya betul terjadi, tidak dibuat-buat. Tapi, bila terlalu sering, orang lain cenderung tidak lagi memercayai. 

Kalaupun mereka memberi uang, bukan karena percaya dengan cerita itu, namun hanya agar teman tersebut cepat pamit. Mental mencari jalan pintas tanpa berkeringat harusnya bisa dikikis, dengan berjuang semaksimal mungkin.

Adapun bagi kita yang dalam posisi dimintai bantuan, sebetulnya tidak terlalu penting untuk menelusuri apakah cerita sedih seorang teman yang minta bantuan itu, betul adanya atau sekadar ngarang-ngarang saja.

Yang penting, kita bantu saja sesuai yang kita mampu dan lakukan dengan ikhlas. Insya Allah akan mendapat balasan dari Allah.

ilustrasi memberikan uang|foto:brilio.net
ilustrasi memberikan uang|foto:brilio.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun