Kemudian, ketika ATM mulai masuk di dekade 1990-an, jumlah ATM yang tersedia serta jumlah fitur pelayanan transaksinya yang jadi pembeda.
Sekarang, eranya mobile banking atau internet banking. Maka, semua bank besar sudah mampu menyediakan layanan ini dan fiturnya juga relatif sama.Â
Begitu pula potongan biaya administrasi yang dikenakan pada nasabah, juga relatif sama.Â
Maka, kenapa seseorang memilih membuka tabungan di sebuah bank tertentu, lebih banyak karena pertimbangan mutu pelayanan, kenyamanan, dan kedekatan lokasinya.
Namun, ada juga orang yang "terpaksa" membuka rekening tabungan di suatu bank, karena gajinya disalurkan melalui bank tersebut. Atau, rekan bisnisnya yang sering bertransaski dengannya, banyak yang menggunakan tabungan tersebut.
Menarik pula mengamati, bank-bank papan atas, juga bersaing untuk memperebutkan penabung anak-anak. Makanya, ada Britama Junio dari BRI, BNI Taplus Anak, atau TabunganKu BCA, sekadar menyebut beberapa contoh.
Kenapa seperti itu? Karena semua bank sangat takut kalau nasabahnya didominasi golongan tua. Bukan apa-apa, semua bank tentu berharap akan berkembang terus selamanya. Sementara nasabah tua, suatu saat akan "game over".
Nah, sekiraya nasabah muda, remaja, bahkan anak-anak tidak terjaring, maka kelangsungan usaha bank di masa depan, jelas terancam.
Salah satu bank BUMN, sekitar 6 atau 7 tahun yang lalu, dengan dibantu konsultan berpengalaman telah memetakan profil para penabungnya dan dibandingkan dengan profil penabung di beberapa bank pesaing.
Kesimpulannya, bank BUMN itu disebut sebagai banknya orang tua. Sesuai rekomendasi konsultan, setelah itu bank tersebut secara khusus membidik segmen remaja dan anak-anak.
Iklannya diganti dengan menggunakan penyanyi yang tengah digandrungi remaja. Bank tersebut juga menjadi sponsor utama sebuah klub basket profesional.