Pagi, engkau berangkat dan hati mulai membatu
Malam, kupetik gitar dan terdengar senandung ombak di lautan
Menambah rindu dan gelisah
Adakah angin gunung, adakah angin padang
Mendengar keluhanku, mendengar jeritanku
Dan membebaskan nasibku dari belenggu sepi
Membaca lirik di atas, kalau ada yang yakin Camellia betul-betul ada makamnya, ya artinya dia membaca syair atau mendengar lagu tersebut dengan penuh perasaan dan penghayatan.
Kalau saya, lebih memilih memercayai pernyataan Ebiet bahwa Camellia hanya sosok khayalan. Saya bebas membayangkan seperti apa kira-kira kecantikan seorang wanita bernama Camellia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H