Perlu diingat, seandainya pada awalnya si lelaki tampak sangat sopan, si wanita jangan mengurangi kewaspadaan. Soalnya, bila si wanita sudah merasa nyaman, bisa saja tertidur. Tentu bukan tidur yang pura-pura.
Nah, bila penumpang wanita di sebelahnya tertidur, setan pun akan menghasut si lelaki dengan membisiki: "hajar bleh". Aksi penggerayangan pun akan dimulai secara pelan tapi pasti.
Sebetulnya di bus dalam kota pun, pelecehan seksual juga terjadi, terutama saat penumpang penuh dan banyak yang berdiri. Dengan mepet-mepet, aksi pelecehan seksual menemukan momen yang kondusif.
Namun, karena durasi perjalanan yang pendek dan penumpang yang terancam bisa turun di halte berikutnya, membuat si wanita masih bisa menyelamatkan diri secara cepat.
Pendek kata, meskipun tidak semua laki-laki suka memanfaatkan kesempatan memuaskan birahinya dalam perjalanan, wanita yang bepergian sendiri perlu hati-hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H