Contoh lain, ada daging jenis tertentu yang boleh disebut kelas super premium, yakni daging wagyu. Jika memilih menu ini di restoran, biasanya di restoran yang menyediakan menu steak, mahalnya minta ampun.Â
Tentang jasa kesehatan, pilihannya sangat bervariasi. Bagi orang kaya, jadi tren mendapatkan layanan operasi plastik untuk kecantikan yang berbiaya mahal. Selama ini operasi tersebut sama-sama tidak kena PPN seperti halnya operasi katarak bagi warga miskin.
Kemudian contoh untuk jasa pendidikan, pada hakikatnya bersifat nirlaba, alias tidak untuk mencari keuntungan. Namun, dalam praktiknya, sejumlah lembaga pendidikan yang membidik anak-anak dari keluarga kaya, terkesan melakukan komersialisasi pendidikan.
Jadi, pemerintah melihat adanya ketidakadilan bila mereka yang menikmati bahan pangan kelas premium, juga yang menikmati jasa pendidikan dan kesehatan yang mewah, diperlakukan sama dengan mereka yang mengkonsumsi sembako murah, sekolah di SD Inpres, dan berobat di Puskesmas.
Istilah Menteri Keuangan Sri Mulyani (siaran berita TVRI, Rabu pagi, 16/6/2021), perbedaan pola konsumsi kelas premium bagaikan bumi dan langit dengan yang dilakukan masyarakat banyak.Â
Hanya saja, bagaimana teknis pelaksanaannya, belum diperoleh informasi karena seperti telah ditulis di atas, hingga sekarang belum diputuskan skema, tarif, dan waktu pemberlakuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H