Angka tersebut sangat tinggi, mengingat sudah cukup lama, DKI Jakarta bisa menekan penambahan kasus harian di bawah 1.000 orang.Â
Dari berita di televisi, terlihat banyaknya pasien yang diantar menggunakan "bus sekolah" berwarna kuning dari berbagai puskesmas di DKI ke Wisma Atlet Kemayoran yang menjadi rumah sakit darurat khusus pasien Covid-19.
Sekarang, Tower 8 pun dibuka di Wisma Atlet. Itu pertanda tingkat okupansi untuk tower lainnya diperkirakan sudah tidak mencukupi lagi.
Bila sedikit ditarik ke belakang, lonjakan kasus baru di atas, antara lain merupakan dampak dari larangan mudik lebaran, yang dalam pelaksanaannya masih banyak bolong-bolongnya.Â
Ketika sekitar hari-hari lebaran, kondisi di Jakarta lumayan menggembirakan. Justru, kasus di daerah, terutama yang menjadi tujuan mudik, yang naik tajam.Â
Sekarang, mereka yang mudik, telah kembali ke DKI Jakarta. Nah, diduga, akibat selama mudik dan juga dalam perjalanan kembali ke Jakarta, banyak yang tidak mematuhi prokes, ya inilah harga yang harus dibayar.
Kegentingan kondisi di Jakarta tak bisa dianggap enteng. Saatnya semua warga lebih berdisiplin dalam mematuhi prokes. Jangan ada lagi warga yang ketika berinteraksi dengan orang lain, abai dengan alat pelindung diri, seperti tukang pangkas di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H