Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Agar THR Tidak Sekadar Numpang Lewat

24 April 2021   19:36 Diperbarui: 25 April 2021   09:22 2810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, adanya larangan mudik pada lebaran tahun ini, meskipun mungkin mengecewakan karena kerinduan bertemu keluarga di kampung halaman masih harus ditahan terus, di sisi lain mengandung hikmah tersendiri.

Hikmah dimaksud adalah terjadinya penghematan karena tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk mudik. Tak perlu membeli tiket pesawat atau kereta api. Atau tak perlu membawa kendaraan pribadi bermacet-macet yang boros bahan bakar.

Anggaran transportasi mudik itulah yang sebaiknya dialihkan ke hal yang punya nilai tambah, sehingga tidak numpang lewat. Adapun pos untuk memberikan "amplop" bagi sanak saudara di kampung, sebaiknya tetap dilakukan yang cukup ditransfer via bank saja, karena sangat ditunggu-tunggu.

Kalau rindu dengan makanan kampung halaman, tak ada salahnya tetap membeli, tapi cukup secara online dan memanfaatkan jasa ekspedisi. Hal seperti ini sangat membantu memutar roda perekonomian di desa-desa.

Apa saja yang perlu dilakukan, agar THR punya nilai tambah? 

Pertama, tentu saja menunaikan kewajiban membayar zakat, sebagai investasi akhirat.

Kedua, sekiranya punya utang pada orang lain, sebaiknya bisa dibayar atau dicicil bersumberkan dana THR. Punya utang bikin hidup kurang tenang.

Ketiga, menyisihkan untuk investasi yang bersifat duniawi. Bentuknya bisa macam-macam, mulai yang tradisional seperti membeli emas, hingga yang lebih canggih seperti membeli saham, obligasi atau reksadana. Tentu terlebih dahulu dengan mempelajari pasar modal, bukan asal ikut-ikutan. 

Keempat, bisa juga menempatkan sebagian THR sebagai dana cadangan atau dana darurat. Hal ini cukup berupa tabungan khusus di bank yang butuh kedisiplinan untuk tidak diambil buat keperluan sehari-hari.

Bagi yang menerima THR dalam jumlah relatif kecil, mungkin akan sulit melakukan semua catatan di atas. Bahkan, bila demikian kecilnya, secara hitung-hitungan bisa jadi tidak terkena kewajiban membayar zakat. Tapi, bersedekah semampunya, baik juga dilakukan.

Paling tidak, sekecil apapun, menyisihkan uang THR untuk dana darurat, tetap sangat disarankan. Kita tak pernah tahu, adakalanya ada saja kebutuhan dana yang tak terduga sebelumnya, sehingga adanya dana darurat akan membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun