Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kalau Tak Bisa Berprestasi, Minimal Jangan Jadi Perusak

29 April 2021   11:22 Diperbarui: 2 Mei 2021   15:00 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wisuda. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Keinginan saya untuk merasakan atmosfer belajar di luar negeri akhirnya kesampaian juga (antara lain di Australia, Singapura, Hongkong, Jepang, Inggris dan AS), meskipun hanya untuk pelatihan singkat dengan durasi yang bervariasi dari satu minggu hingga yang terlama 3 bulan.

Poin saya adalah, ketika pada satu titik, kegagalan menghampiri kita, boleh-boleh saja kita merasa terpuruk. Namun, segera sadar bahwa kesempatan untuk maju masih terbentang luas. Tempuhlah jalur lain, yang penting tetap sampai ke tujuan. Toh, banyak jalan menuju Roma.

Hal lain yang menjadi catatan saya, meskipun nama besar lembaga pendidikan tempat seseorang belajar punya "nilai jual", pada akhirnya yang menentukan adalah ketangguhan individu sewaktu terjun di lapangan.

Jadi, bagi lulusan dari daerah dan dari lembaga pendidikan yang relatif tidak dikenal, jangan langsung ciut nyalinya untuk bersaing dengan lulusan luar negeri sekalipun.

Sebetulnya, saya memasang target hidup yang tidak tinggi. Hal ini mungkin mengingat saya berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang sangat terbatas. Saya tidak silau dengan teman-teman yang baru 3 tahun bekerja sudah mampu membeli mobil.

Tapi, tentu cita-cita harus digantungkan setinggi langit. Maka, dalam meniti karier, saya sengaja memasang tiga jenis target, yakni versi tinggi, versi moderat, dan versi rendah.

Sengaja saya membuat tiga versi agar tidak membaut saya merasa terpuruk bila tertinggal dari teman-teman. Bisa finish (maksudnya memasuki pensiun) dengan selamat tanpa sekalipun pernah terkena hukuman jabatan, sudah saya syukuri.

Soalnya ada dua teman saya satu angkatan yang dipecat gara-gara perbuatannya yang merugikan perusahaan atau mencemarkan reputasi perusahaan. Jadi, kalaupun kita tidak berprestasi tinggi, minimal jangan jadi perusak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun