Karena jaringan internet juga sudah tersebar, paling tidak hingga kota-kota kabupaten, maka jangan mengira investor baru hanya warga ibu kota saja. Tidak sedikit investor yang berdomisili di daerah.
Jadi, pandemi yang telah memporakporandakan perekonomian nasional, bila dilihat secara parsial, untuk bidang-bidang tertentu, malah menjadi blessing in disguise (berkah tersembunyi). Contohnya, ya pada investor saham itu tadi.
Masalahnya, para penggiat pasar modal, terutama perusahaan sekuritas yang berfungsi sebagai perantara perdagangan saham, harus mengedukasi secara lengkap kepada para investor yang menjadi nasabahnya.
Jangan hanya ceritakan sisi manisnya saja, sisi pahitnya juga. Sehingga, bila harga saham tiba-tiba anjlok, para investor pemula tidak langsung panik.Â
Untungnya, lagi-lagi pandemi Covid-19 membawa hikmah. Bukankah sepanjang satu tahun terakhir ini, pergerakan indeks harga saham di BEI bergerak sangat fluktiatif. Pernah terjun bebas dan pernah pula melesat tajam.
Dan gelombang turun naik seperti itu, terjadi berulang-ulang, terutama sebagai respon atas kondisi perekonomian, perkembangan pengendalian pandemi, hingga masalah politik global.
Semoga pada masa mendatang, para investor di pasar modal tidak saja besar jumlah individunya, tapi juga frekuensi dan volume transaksinya. Satu lagi, para investor itu juga meningkatkan pengetahuannya, bukan menjadi investor ikut-ikutan semata.Â
Peranan investor domestik sangat diharapkan untuk bisa membendung dominasi investor asing. Sebagaimana diketahui, fluktuasi harga saham di BEI masih digerakkan oleh investor asing, karena dananya yang besar.
Jika investor asing ramai-ramai membeli saham di BEI, harga saham yang dibeli akan terkerek. Adapun bila investor asing ramai-ramai melakukan aksi jual, harga saham akan anjlok.
Masalahnya, investor domestik kebanyakan hanya mengikuti aksi yang dilakukan investor asing. Sehingga, bila pihak asing menjual saham, diikuti oleh investor domestik melakukan hal yang sama, harga saham bisa terjun bebas.
Padahal, bila diyakini saham yang dijual investor asing merupakan saham perusahaan yang prospeknya cerah karena faktor fundamentalnya kuat, aksi jual asing bisa dilawan dengan aksi beli oleh investor domestik, sehingga penurunan harga saham tidak terlalu dalam.